perubahan dimensi perfilman

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
salam sejahtera bagi kita semua

kali ini ibnu akan membahas suatu teknologi di dunia perfilm-an yaitu efek 2D, 3D, 4D. bagaimana perkembangan perubahannya?
mari kita simak pembahasan berikut ini.

2 dimensi menandakan kualitas film digital. Tidak adanya benang halus, warna lebih cerah dan tajam, suara lebih bagus. Film dengan teknologi 2 dimensi ini hanya memiliki audio dan video saja seperti menonton tv di rumah, tapi tentunya dengan kualitas yang lebih bagus dari film yang formatnya biasa saja. Namun, apabila semakin besar resolusi yang digunakan maka akan semakin gepeng pula layar yang akan digunakan. 

3 dimensi merupakan reproduksi gambar secara stereoscopic, dimana gambar yang ditampilkan secara berpasangan terpisah untuk masing masing mata. Gambar ini harus ditempatkan secara tepat antara satu sama lain sehingga dari kedua gambar yang berbeda tersebut akan terbentuk efek gambar 3 dimensi. maka diperlukanlah kacamata khusus yang digunakan untuk menangkap efek gambar tersebut secara optimal. terdapat beberapa teknologi yang dapat menampilkan gambar secara 3 dimensi yaitu XPAND, REAL D, DOLBY 3D DIGITAL CINEMA, dan double projection. masing masing teknologi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

4 dimensi merupakan penambahan efek dari 3 dimensi dengan menambahkan efek kursi goyang, angin berhembus, sedikit cipratan air, dan efek asap. diilustrasikan saja ketika film sedang menayangkan adegan burung terbang, maka kursi pun akan bergerak seakan-akan melayang mengikuti kemana burung itu terbang. secara keseluruhan sama dengan 3 dimensi yaitu menggunakan kacamata dan teknologi khusus untuk menampilkan gambar 3 dimensi. 

Selanjutnya ada 5 dimensi, 6 dimensi, 7 dimensi, dan 9 dimensi. masing masing efek dimensi yang baru tersebut berbeda dengan yang lainnya. semakin baru efek yang dihasilkan dalam menonton sebuah film maka akan semakin nyata rasa yang dihasilkan ketika menonton sebuah film. teknologi 6 dimensi telah hadir di indonesia tepatnya di daerah Yogyakarta di Grhatama Pustaka.