Thursday, November 7, 2019

bagaimana pengembangan rencana bisnis informatika? Baca ini yuk! :D

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Salam sejahtera bagi kita semua

Kali ini ibnu akan memberikan sebuah pemahaman mengenai pengembangan rencana bisnis informatika. mulai dari prosedur pendirian perusahaan, SDM dan organisasinya, aspek pemasaran serta keuangannya. Mari kita simak bahasan berikut ini.

REGULASI DAN PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN

1.1  Bentuk – Bentuk Usaha 
Badan usaha bisa didefinisikan sebagai suatu kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang bertujuan mendapatkan laba atau memberikan pelayanan pada masyarakat. Badan usaha ini berdiri dengan tujuan mendapatkan laba atau memberikan pelayanan pada masyarakat. Dari pembahasan diatas, bisa disimpulkan bahwa perbedaannya adalah kalau perusahaan itu menghasilkan barang dan jasa sedangkan badan usaha menghasilkan untung/rugi.

1.1.1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 
Badan usaha milik Negara ialah badan usaha yang modalnya dipegang pemerintah dan berasal dari kekayaan Negara. Berikut bentuk-bentuk badan usaha milik Negara : 
a. Perjan 
Perjan merupakan bentuk BUMN yang mana seluruh modalnya dikuasai dan berasal dari pemerintah. Misalnya, PT. KAI. 
b. Perum 
Perum adalah bentuk BUMN yang berasal dari Perjan. Perum dikelola pemerintah yang pekerjaannya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).   
c. Persero 
Persero merupakan badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tujuannya yaitu memberikan layanan kepada masyarakat, sekaligus mencari laba juga.

1.1.2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha milik swasta ialah badan usaha yang semua modalnya bersumber dari pihak swasta, baik dari pihak swasata dalam negeri ataupun pihak swasta asing. Beberapa bentuk dari badan usaha milik swasta : 
a. Perseroan Terbatas (PT) 
PT merupakan badan usaha yang terdiri atas persekutuan modal dan didirikan berdasarkan perjanjian. Modal dasar seutuhnya terbagi pada saham yang sudah memenuhi syarat berdasarkan yang ditetapkan dalam undang-undang. Adapun PT tersebut ialah:
·       Terbuka (PT Tbk)
·       Tertutup (PT biasa)
·       Penanaman modal dalam negeri (PT PMDN)
·       Penanaman modal asing (PT PMA) 
PT persero mempunyai kelebihan yaitu kewajiban yang terbatas. Sedangkan kerugiannya hanya pada modal yang disetorkan, tapi bukan hutang-hutang perusahaan. 
b. Perusahaan Perseorangan 
Kekayaan perusahaan berasal dari harta pribadi dan harta perusahaan. Jadi disebut perusahaan perorangan, dimana ia bertanggung jawab penuh atas kegiatan usahanya serta resiko yang diambil. Perusahaan ini memiliki kelebihan antara lain : kebebasan bergerak, bebas pajak perusahaan, akan tetapi pajak dibebankan kepada pemilik saja. Selain itu, perusahaan berkuasa penuh dibidang usaha dengan kerahasiaan yang terjamin serta cepat dalam proses pengambilan keputusan. 
c. Firma (Fa) 
Firma adalah persekutuan antara dua orang atau lebih atas nama bersama. Peran tanggungjawab masing-masing anggota tidak terbatas dan mempunyai kewajiban yang sama, termasuk dalam hutang perusahaan. 
d. CV (Commanditaire Vennootschap) 
CV adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau bisa lebih. Badan usaha ini hak dan statusnya hampir sama dengan PT, akan tetapi tanggungan pajaknya tidak sebesar PT. Selain itu, adanya pemisah kekayaan dan sekutu, serta manajemen yang jauh lebih baik. 
e. Koperasi 
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang dan tergabung secara sukarela atas dasar persamaan kewajiban dan hak. Keuntungan kegiatan koperasi akan dibagi rata kesemua anggotanya [1].
1.2  Prosedur dan Legalitas

Entitas dan Identitas dalam Badan Usaha adalah hal yang penting jika bisnis ingin berkembang untuk jangka panjang. Ketika badan usaha memiliki Legalitas maka semakin dipercaya oleh masyarakat dan investor atau pihak ketiga atas keberadaanya. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam legalitas pendirian badan usaha diantaranya:
1. Pembuatan Akta Perusahaan 
Akta perusahaan merupakan dokumen yang dibuat dan disahkan oleh notaris terkait dengan usaha untuk mendirikan sebuah perusahaan. Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang untuk membuat Akta Otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosee, salinan dan kutipan akta.  
Isi dari akta badan usaha berupa informasi tentang nama perusahaan, bergerak di bidang apa, nama para pemegang saham, modal dasar, modal  disetor, pengurus perusahaan seperti siapa direktur utama, direktur, dan para komisaris.
2. Mendapat Surat Keterangan Domisili Usaha 
Surat ini dibuat dan dikeluarkan oleh kantor kelurahan/desa di mana perusahaan berada. Berdasarkan surat ini, Camat menerbitkan surat keterangan yang sama. Untuk mendapatkan surat keterangan domisili pelaku usaha memerlukan salinan akta perusahaan yang dibuat oleh notaris. Persyaratan lain yang dibutuhkan lainya: photocopy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir, Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili bukan di gedung perkantoran, Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur, Izin Mendirikan Bangun (IMB) jika PT tidak berada di gedung perkantoran. 
3.  Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Untuk mendapatkan NPWP Badan Usaha, yang diperlukan adalah salinan akte perusahaan dan surat keterangan domisili. Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili Badan Usaha. Persyaratan lain yang dibutuhkan, adalah: NPWP pendiri badan usaha, fotokopi KTP Direktur (atau fotokopi Paspor bagi WNA, khusus PT PMA), SKDU, dan akta pendirian badan. 
4.  Mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) 
Nomor Induk Berusaha yang disingkat NIB adalah identitas Pelaku Usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran. Nomor Induk Berusaha juga berlaku sebagai tanda daftar perusahaan yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku usaha.
Pelaku usaha harus memiliki akun OSS terlebih dahulu. NIB nantinya akan digunakan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan izin usaha dan izin komersial atau operasional termasuk untuk pemenuhan persyaratan izin usaha dan izin komersial atau operasional.
Yang perlu diperhatikan, dalam permohonan melalui Lembaga OSS pelaku usaha wajib memiliki akta perusahaan beserta perubahannya yang masuk dalam sistem administrasi badan usaha Kemenkumham, NPWP dan IMB [2]. 
5.  Mengurus Surat Izin Usaha 
Izin Usaha ini berguna agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya atas izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Izin Usaha/Izin Industri adalah izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran dan untuk memulai usaha dan/atau kegiatan sampai sebelum pelaksanaan komersial atau operasional dengan memenuhi persyaratan dan/atau Komitmen. 
6. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) 
Setiap Perusahaan yang melakukan usaha perdagangan wajib untuk memilki SIUP. Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf c Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46/M-Dag/Per/9/2009 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-Dag/Per/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (“Permendag 46/2009”), terdapat pengecualian kewajiban memiliki SIUP terhadap Perusahaan Perdagangan Mikro dengan kriteria: 
1)    Usaha Perseorangan atau persekutuan.
2)  Kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota keluarga terdekat; dan,
3)  Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan [3].



SDM DAN ORGANISASI

2.1 Struktur Organisasi
2.1.1 Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization)
               
Merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi dimana pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
2.1.2 Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization)
Merupakan Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
2.1.3 Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization)
Merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Organisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional [4].

2.2 Deskripsi dan Spesifikasi Tugas 
1. Direktur 
            Adalah seorang pemimpin tertinggi dalam perusahaan. dimana tugas dari seorang direktur adalah : implementasi visi dan misi perusahaan, menyusun strategi bisnis perusahaan, melakukan evaluasi terhadap perusahaan, melakukan rapat, menunjuk orang yang mampu memimpin, mengawasi situasi bisnis [5]. 
2. Wakil Direktur 
         Merupakan seorang pembantu tugas dari seorang direktur. mempunyai tugas kerja yang hampir mirip, hanya saja wakil direktur akan bertugas ketika seorang direktur memang sangat sibuk dengan jadwal tugasnya. 
3. Manajer 
          Merupakan orang yang memanage atau mengatur suatu proses manajemen. Definisi lain manajer yaitu seseorang yang berpengalaman, berwawasan dan berkemampuan baik sehingga disadari oleh organisasi sebagai seorang yang capable untuk mengarahkan, memimpin, memanage, serta melakukan pengembangan terhadap organisasi dalam rangka pencapaian tujuan. adapun tugas dari seorang manajer itu sendiri adalah : memimpin di masing - masing posisi manajer berada, mengendalikan dan mengatur organisasi/perusahaan, mengembangkan kualitas dan kepercayaan antar anggota perusahaan/organisasi, mengevaluasi kinerja karyawan [6]. 
4. Karyawan 
     Merupakan orang yang memberikan jasa kepada perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi lainnya. Karyawan bertugas sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh seorang pemimpin atau atasannya, biasanya karyawan berkerja hanya melaksanakan tugas – tugas yang diberikan saja atau bisa juga mengekspresikan kreatifitasnya sesuai dengan instruksi yang diberikan [7].

2.3 Sistem Penggajian 
            Berikut ini garis besar peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan : 
·       Upah wajib dibayarkan kepada Pekerja/buruh yang bersangkutan (Pasal 17 ayat 1).
·       Pengusaha wajib memberikan bukti pembayaran upah yang memuat rincian upah yang diterima oleh pekerja/buruh pada saat upah dibayarkan (pasal 17 ayat 2).
·       Pengusaha wajib membayar upah pada waktu yang telah diperjanjikan antara pengusaha dengan pekerja/buruh (pasal 18).
·       Pembayaran upah harus dilakukan dengan mata uang rupiah Negara Republik Indonesia (pasal 21).
·       Dalam hal upah dibayarkan melalui bank, maka upah harus sudah dapat diluangkan oleh pekerja/buruh pada tanggal pembayaran upah yang disepakati kedua belah pihak.

Berikut ini akan dijelaskan secara umum sistem penggajian karyawan : 
·   Bagian HRD menerima data kehadiran yang sudah valid untuk kemudian diproses dalam penggajian per orang.
·     Menghitung bagian pajak PPh 21 berdasarkan status jabatan maupun status keluarga.
·       Kemudian menerima rekapan revisi perhitungan pajak gaji dari bagian pajak, lalu membuat slip gaji dan daftar gaji ke seluruh karyawan.
·       Di evaluasi oleh departemen atau divisi keuangan.
·       Jika tidak ada evaluasi atau kesalahan, membuat cek tunai sebesar jumlah gaji seluruh karyawan lalu menyerahkannya kepada pimpinan perusahaan.
·     Cek tunai/bilyet kemudian ditransfer ke bank mitra untuk kemudian di transfer ke rekening masing-masing karyawan.
Semua proses ini dilakukan oleh bagian HRD sebuah perusahaan [8].




ASPEK PEMASARAN

3.1 Spesifikasi Produk atau Jasa 
            Produk adalah setiap hal berupa barang maupun jasa yang  ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan konsumen. Keputusan-keputusan tentang produk dalam aspek pemasaran mencakup bentuk penawaran secara fisik, merknya, kemasaran, garansi, dan servis purna jual.
Jasa ialah segala tindakan maupun unjuk kerja yang ditawarkan ke pihak lain yang intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik. Penentuan spesifikasi produk dapat dilihat dari kondisi pasar yang ada dengan melakukan analisis aspek pemasaran yang lainnya.

3.2 Segmentasi Produk atau Jasa 
            Adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Segmentasi ini merupakan proses yang menyeluruh di mana perusahaan harus memperhatikan pembelian dari masing-masing segmen.  
       Faktor-faktor yang digunakan untuk menyusun aspek pemasaran segmentasi pasar adalah : 
·       Demografi
·       Tingkat Penghasilan
·       Sosiologis
·       Psikologis/psikhografis 
Terdapat 3 faktor dalam mendukung usaha segmentasi untuk lebih efektif, diantaranya : 
1.     Measurability 
Tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat pembeli. Sejauh mana sifat tersebut dapat dikukur.  
2.     Accesibility 
Tingkat dimana perusahaan iru secara efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya. 
3.     Substaintiality 
Tingkat dimana segmen itu adalah luas dan cukup untuk melakukan kegiatan pemasaran tersendiri.

3.3 Analisis Situasi Pasar 
Dalam merencanakan strategi yang sesusai dengan kondisi pasar untuk menangkap peluang dan mengembangkan usaha, Analisa pasar merupakan langkah pertama. 
Dengan melakukan analisa, Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah : 
1.     Permintaan Pasar 
Permintaan pasar itu bukanlah merupakan sebuah konsep yang sederhana karena di dalamnya terdapat 8 unsur penting seperti : 
·       Produk
·       Volume Total
·       Dibeli
·       Kelompok Pembeli
·       Daerah geografis
·       Periode Waktu
·       Lingkungan Pemasaran
·       Program Pemasaran

2.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pasar 
Menurut para ahli ekonomi, terdapat beberapa faktor utama sebagai penentu dari permintaan pasar. Faktor-faktor tersebut adalah : 
·       Harga produk
·       Harga produk lain
·       Penghasilan pembeli
·       Selera pembeli 
Pada faktor-faktor tersebut perlu ditambahkan adanya faktor penentu non-harga seperti : 
·       Usaha periklanan 
·       Usaha penjualan dengan salesman
3.4  Analisis Pesaing 
Analisa pesaing yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi terhadap kesempatan, ancaman atau persoalan strategis yang timbul dari pergantian suasana bersaing yang potensial. Selain itu melakukan identifikasi terkait kekuatan dan kelemahan pesaing perlu dilakukan untuk melihat peluang yang ada. Analisa pesaing dapat diawali dengan melihat pesaing umum dan pesaing potensial.
Pada analisa pesaing dilakukan untuk melihat perbedaan dari pesaing yang meliputi kualitas produk harga, sistem pemasaran, maupun aspek-aspek pemasaran lainnya. Analisa ini bertujuan sebagai refrensi bagi perusahaan untuk terus memperbaiki kinerja perusahaan agar mampu meningkatkan daya saing di dunia bisnis [9].

3.5  Strategi Promosi 
Adalah langkah yang harus diperhitungkan dalam rangkaian aktivitas manajemen pemasaran. Kegiatan pada Strategi Promosi merupakan langkah di bidang pemasaran berupa interaksi/komunikasi yang dijalankan perusahaan dengan konsumen atau pelanggan. Interaksi yang dibentuk pada strategi promosi pemasaran berupa pemberian informasi, mengajak, dan memberi pengaruh mengenai suatu produk. 
3.5.1 Klasifikasi Strategi Promosi Penjualan 
Kegiatan promosi dapat diklasifikasi menjadi 4 yaitu : 
1.     Customer Promotion 
Promosi yang bermaksud untuk membujuk konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk baik barang ataupun jasa. 
2.     Trade Promotion 
Strategi promosi yang menitikberatkan pada distributor. Mengajak para distributor seperti pedagang grosir, agen, pengecer, exportir dan importir untuk menjualkan kembali produk perusahaan. 
3.     Sales-Force Promotion 
Langkah promo yang bertujuan untuk memberi motivasi pada armada penjualan yang dimiliki perusahaan. 
4.     Business Promotion 
Promo penjualan untuk mendapatkan pelanggan baru, menjaga interaksi dan komunikasi dengan pelanggan, mensosialisasikan produk baru, serta melakukan penjualan lebih banyak pada pelanggan tetap. 
Terdapat empat jenis kegiatan promosi yang dapat dilakukan, diantaranya :
1.     Advertising/Periklanan 
Bentuk promo secara tidak langsung melalui bermacam-macam media yang digunakan dengan maksud untuk mengajak konsumen dalam melakukan transaksi pembelian. 
2.     Direct Selling/Penjualan dengan tatap muka 
Promosi penjualan yang dilakukan secara langsung dengan tatap muka/bertemu antara penjual dan pembeli. Langkah ini ditujukan untuk mengenalkan produk tertentu kepada konsumen. Selain itu juga membentuk pemahaman konsumen pada produk supaya konsumen terdorong untuk mencoba dan membeli produk. 
3.     Publication/Publikasi 
Langkah promosi untuk mendorong permintaan pelanggan akan suatu produk secara tidak personal/tidak langsung yang berisi konten komersial. Konten tersebut digunakan untuk mempromosikan produk yang disebarkan melalui media cetak, elektronik, atau hasil wawancara/diskusi pada media tersebut. 
4.     Sales Promotion/Promosi Penjualan 
Bentuk kegiatan promosi selain ketiga langkah sebelumnya yang bertujuan mendorong pelanggan untuk membeli produk tertentu. Contoh jenis promosi ini seperti melalui pameran, demonstrasi atau peragaan [10].

3.6  Media Promosi Berbasis TI 
Media sosial digunakan sebagai alat promosi karena memiliki respon secara langsung dengan penggunanya. Dewasa ini sudah mulai banyak bermunculan akun di media sosial yang digunakan untuk memasarkan produk olahan makanan secara lebih luas. Sosial media sekarang telah memiliki peran penting dalam strategi pemasaran bagi bisnis kecil maupun besar. Kini berbagi informasi kepada pengunjung atau follower bukan satu-satunya keuntungan menggunakan sosial media bagi sebuah bisnis. Pada era sekarang ini semakin lama semakin banyak yang menggunakan media sosial. Melihat jumlah pengguna yang semakin banyak, media sosial bisa menjadi lahan untuk menaikkan profit serta memperlebar sayap bisnis. Periklanan digital mulai menjadi tren di era internet. Iklan yang ada di media konvensional seperti televisi, radio, surat kabar atau majalah sekarang telah menyebar ke dunia media sosial. Pemasaran melalui media sosial ini disebut social media marketing.
Social media marketing adalah upaya pemasaran online dengan menciptakan visibilitas, eksistensi dan keberadaan sebuah situs web pada social media network (jaringan media sosial) seperti Facebook, Twitter, Instagram bahkan Youtube sekalipun [17].


ASPEK KEUANGAN

4.1  Komponen Biaya atau Anggaran 
Anggaran adalah sebagai suatu perencanaan dalam perusahaan atau organisasi yang disusun secara terpadu dan dijelaskan dalam satuan unit moneter pada periode atau jangka waktu yang sudah ditentukan. Anggaran dalam perusahaan adalah proses untuk merencanakan dan mengendalikan sebagai upaya mengestemasikan keuangan perusahaan. 
Jenis – jenis anggaran : 
1.     Anggaran Penjualan 
Adalah suatu anggaran yang menjelaskan secara detail mengenai penjualan perusahaan di masa mendatang. Dialam anggaran tersebut tertuang mengenai jenis barang, jumlah, harga, waktu dan tempat penjualan. Anggaran penjualan memuat informasi mengenai rencana penjualan selama periode tertentu, yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas penjualan. Anggaran ini sering juga disebut sebagai anggaran kunci karena menjadi dasar penyusunan anggaran lainnya, seperti Anggaran Produksi, Anggaran Kas, Anggaran Biaya Non-produksi, dan Anggaran Laba-Rugi. 
2.     Anggaran Produksi 
Adalah jenis anggaran yang menjelaskan tentang rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran. Perhitungan taksiran produksi ditentukan sesuai dengan recana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Anggaran produksi adalah dasar dalam menyusun anggaran biaya produksi, diantaranya; biaya overhead pabrik, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung.  
3. Anggaran Biaya Bahan Baku 
         Anggaran tentang taksiran bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas bahan Baku. Dari akan diketahui berapa anggaran untuk pembelian bahan baku, yang kemudian menjadi dasar penyusunan Anggaran Kas dan Rugi-Laba. 
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung 
             Pada Anggaran ini dijelaskan tentang taksiran biaya tenaga kerja langsung selama periode anggaran. Untuk menyusun anggaran ini biasanya digunakan dua macam dasar perhitungan, yaitu; upah per unik produk, dan upah per jam. 
5. Anggaran Overhead Pabrik 
           Pada Anggaran Overhead Pabrik dijelaskan tentang taksiran biaya overhead pabrik selama periode anggaran.  
6. Anggaran Persediaan 
        Anggaran yang merencanakan secara detail berapa besar nilai persediaan untuk periode yang akan datang. Pada perusahaan manufaktur ada tiga jenis persediaan, diantaranya; persediaan material, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. 
7. Anggaran Biaya Produksi 
         Terdapat Anggaran Biaya Pemasaran dan juga Anggaran Biaya Administrasi dan Umum, dimana masing-masing menjelaskan tentang taksiran biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum. Anggaran ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran Kas dan Rugi-Laba. 
8. Anggaran Program 
        Adalah anggaran yang dibuat berdasarkan program utama sebuah perusahaan, baik itu program penelitian maupun program pengembangan. Anggaran ini biasanya digunakan untuk keperluan analisis keselarasan antar berbagai program perusahaan. 
9. Anggaran Pertanggungjawaban 
     Anggaran ini dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban pada sebuah perusahaan. Program pertanggungjawaban dibuat sebagai alat untuk mengendalikan para manejer dan juga pusat pertanggungjawaban yang dikepalainya. 
10. Anggaran Pengeluaran Modal 
        Anggaran ini menjelaskan tentang rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran dan dibuat berdasarkan proyeksi penjualan. Anggaran Pengeluaran Modal biasanya digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran kas, biaya overhead pabrik, dan biaya non-produksi. 
11. Anggaran Kas 
         Terdapat informasi tentang taksiran sumber dan juga penggunaan kas selama periode anggaran. Anggaran Kas dibuat berdasarkan anggaran operasi dan pengeluaran modal. Anggaran Kas biasanya digunakan untuk menyusun anggaran neraca. 
12. Anggaran Rugi – Laba 
             Di dalam anggaran Rugi-Laba terdapat informasi tentang taksiran rugi dan laba perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini dibuat berdasarkan anggaran operasi, dan kemudian digunakan sebagai bahan untuk menyusun anggaran neraca. 
13. Anggaran Neraca 
            Pada Anggaran Neraca dijelaskan tentang rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal) perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Pembuatan Anggaran Neraca disusun berdasarkan anggaran kas dan anggaran rugi-laba. Anggaran Neraca nantinya akan digunakan untuk menyusun anggaran perubahan posisi keuangan perusahaan. 
14. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan 
             Di dalam anggaran ini dijelaskan tentang rencana perubahan utang, aktiva, modal perusahaan selama periode anggaran. Penyusunan anggaran ini berdasarkan anggaran neraca perusahaan [11].
 
4.2  Estimasi Biaya atau Satuan Biaya 
Estimasi biaya adalah proses menaksir hubungan antara biaya-biaya dan pengaruh biaya yang menyebabkannya. Biaya-biaya lain secara tidak langsung dihubungkan dengan suatu aktivitas dan tidak mudah untuk diramalkan sebab tidak langsung. Tujuan utama penilaian biaya adalah mengatur biaya-biaya, pembuatan keputusan, dan untuk merencanakan dan menetapkan standar. 
Manfaat estimasi adalah sebagai berikut : 
·       Untuk mendukung keputusan yang baik
·       Untuk menjadwalkan pekerjaan
·   Untuk menentukan berapa lama suatu proyek perlu dilakukan dan berapa besaran biayanya.
·       Untuk menentukan apakah proyek layak dikerjakan
·       Untuk menentukan kebutuhan arus kas
·       Untuk menentukan seberapa baik kemajuan proyek
·       Untuk menentukan anggaran time phased dan menetapkan basis proyek [12].

4.3  Penyusunan Anggaran atau Investasi Perusahaan 
Anggaran belanja perusahaan adalah rencana yang disusun secara sistematis dan terukur dalam bentuk angka yang terdiri dari keseluruhan kegiatan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.  
Berikut langkah menyusun anggaran yang baik dan benar : 
1.     Penentuan Pedoman Anggaran 
Dibuat berdasarkan anggaran belanja selama satu tahun sebelumnya dengan penyesuain kegiatan tahun anggaran berikutnya. Anggaran belanja sebaiknya dibuat dan di siapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran baru dimulai. Adapun rencana tersebut sebaiknya juga meliputi tujuan, asumsi, dan manfaat dari anggaran yang akan dibuat. 
2.     Persiapan Anggaran 
3.     Penentuan Anggaran 
Untuk menentukan anggaran, ada tiga kegiatan yang perlu dilakukan. Pertama, setiap karyawan dalam setiap divisi merundingkan hasil persiapan yang sudah dilakukan. Anggaran yang dibuat sebaiknya mengakomodasi semua kebutuhan. Kedua, melakukan koordinasi dan penelaahan komponen anggaran belanja yang sudah dibuat. Ketiga, mengesahkan dan mendistribusikan anggaran secara merata keseluruhan divisi. Namun, sebelum disahkan, direksi dan manajemen harus melakukan uji kelayakan dan mengkaji anggaran belanja yang telah dibuat apakah wajar dan sesuai dengan kebutuhan divisi. 
4.     Pelaksanaan Anggaran 
Tahap ini merupakan keputusan akhir yang harus dibuat. Setelah rencana sudah di acc atau di-aproved oleh dewan direksi, maka artinya setiap divisi mulai melaksanakan anggaran belanja yang sudah dibuat. Sementara, manajer akan mengawasi dan melaporkan kepada direksi apakah sesuai dengan perencanaan atau tidak [13].

4.4  Penyusunan Cashflow Perusahaan 
Laporan cash flow atau disebut laporan arus kas adalah laporan keuangan yang isinya tentang penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada waktu periode tertentu. Membuat laporan cash flow dibutuhkan semua catatan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu. Arus kas yang keluar adalah yang termasuk semua beban-beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Di akhir laporan cash flow, manajemen bisa menilai posisi keuangan perusahaan, apakah ada keuntungan atau minus. 
Tiga elemen penting dalam cash flow, yaitu: 
1. Arus kas dari kegiatan bisnis (operating activities) 
Arus kas yang pertama ini adalah arus kas yang berasal dari kegiatan bisnis baik pemasukan atau pengeluaran. Contohnya: penerima dari konsumen, membayar gaji bulanan, bayar listrik, dan lain sebagainya. 
2. Arus kas dari kegiatan investasi (investing activity) 
Arus kas ini berasal dari kegiatan investasi perusahaan baik itu pemasukan atau pengeluaran. Kegiatan yang masuk ke dalam investasi ini adalah aktivitas penjualan dan pembelian dari aktiva perusahaan dan kegiatan yang ada hubungannya dengan piutang perusahaan. Contohnya: pembelian kendaraan baru. 
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan (financing activities) 
Arus kas yang ketiga ini adalah arus kas yang asalnya dari pendanaan yang didapatkan oleh perusahaan. Contohnya: emisi saham, penjualan obligasi, dan lain sebagainya [14]. 
Laporan arus kas terdiri dari 2 macam aliran yaitu: 
1.     Cash Inflow 
Cash inflow merupakan aliran kas yang diakibatkan dari kegiatan transaksi yang menciptakan keuntungan kas. 
Cash inflow dapat terdiri dari: 
·       Hasil penjualan dari produk maupun jasa perusahaan
·       Hasil dari penagihan piutang pada penjualan kredit
·       Hasil penjualan aktiva tetap yang telah ditentukan
·   Hasil penerimaan investasi dari pemilik maupun saham apabila perseroan terbatas
·       Hasil pinjaman atau hutang dari pihak lain
·       Hasil penerimaan pendapatan lain dan sewa 
2.     Cash Outflow 
Cash outflow merupakan aliran kas yang terdiri dari berbagai macam transaksi yang dapat mengakibatkan beban pengeluaran kas. 
Cash outflow dapat terdiri dari: 
·   Hasil pengeluaran biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan biaya perusahaan lainnya
·       Hasil pengeluaran administrasi penjualan dan administrasi umum
·       Hasil pembelian dari aktiva tetap
·       Hasil pembayaran hutang-hutang pada perusahaan
·       Hasil pembayaran kembali dari investasi si pemilik usaha
· Hasil pembayaran sewa, bunga, pajak, deviden dan biaya pengeluaran lainnya [16].

4.5  Time Value of Money dan Tingkat Suku Bunga 
Time Value of Money atau Nilai Waktu Uang adalah salah satu teori dasar dalam pengelolaan uang. Teori ini menyatakan bahwa nilai uang yang di miliki saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai uang dengan jumlah yang sama di masa yang akan datang. Konsep ini, terdapat beberapa istilah yang perlu kita ketahui yaitu Present Value (Nilai Sekarang), Future Value (Nilai yang akan datang) dan Interest (Tingkat Suku Bunga). 
Rumus untuk Menghitung Time Value of Money atau Nilai Waktu Uang adalah sebagai berikut : 
·       Rumus Menghitung Future Value (Nilai yang akan Datang) 
Fn = P (1+i)n 
·       Rumus Menghitung Present Value (Nilai Sekarang) 
P = Fn / (1+i)n 
Keterangan : 
Fn = Future Value (Nilai yang akan Datang) pada tahun ke-n
P = Present Value (Nilai Sekarang)
i = Interest (Tingkat suku bunga)
n = Jumlah Tahun [18]. 
Suku bunga adalah nilai, tingkat, harga atau keuntungan yang diberikan kepada investor dari penggunaan dana investasi atas dasar perhitungan nilai ekonomis dalam periode waktu tertentu. Tingkat suku bunga Bank digunakan untuk mengontrol perekonomian suatu negara. Tingkat suku bunga diatur dan ditetapkan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan perekonomian suatu negara. Penetapan tingkat bunga dilakukan oleh Bank Indonesia sesuai dengan UU nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Suku bunga memberikan sebuah keuntungan dari sejumlah uang yang dipinjamkan kepada pihak lain atas dasar perhitungan waktu dan nilai ekonomis. Tinggi rendahnya keuntungan ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga. 
Adapun fungsi suku bunga dalam perekonomian adalah sebagai berikut: 
· Membantu mengalirnya tabungan berjalan ke arah investasi guna mendukung pertumbuhan perekonomian.
·     Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
·       Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara.
· Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi. 
Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan tingkat suku bunga (pinjaman dan simpanan) adalah sebagai berikut: 
1.     Kebutuhan dana 
Dikhususkan untuk dana simpanan, yaitu seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan. Apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Namun, peningkatan suku bunga simpanan akan pula meningkatkan suku bunga pinjaman. 
2.     Target laba 
Dikhususkan untuk bunga pinjaman. Sebaliknya apabila dana yang ada dalam simpanan di bank banyak, sementara permohonan pinjaman sedikit, maka bunga simpanan akan turun karena hal ini merupakan beban. 
3.     Kualitas jaminan 
Diperuntukkan untuk bunga pinjaman. Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. 
4.     Kebijaksanaan pemerintah 
Bunga simpanan maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 
5.     Jangka waktu 
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika pinjaman berjangka pendek, bunganya relatif rendah. 
6.     Reputasi perusahaan 
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya. 
7.     Produk yang kompetitif 
Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar. 
8.     Hubungan baik 
Bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada seseorang atau lembaga. Dalam praktiknya, bank menggolongkan nasabah antara nasabah utama dan nasabah biasa. Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan kepada bank. Nasabah yang memiliki hubungan baik dengan bank tentu penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa. 
9.     Persaingan 
Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya. Untuk bunga pinjaman, harus berada di bawah bunga pesaing agar dana yang menumpuk dapat tersalurkan, meskipun margin laba mengecil. 
10.  Jaminan pihak ketiga 
Pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya apabila pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari segi kemampuan membayar , nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda [19].

4.6  Kriteria Investasi

4.6.1      Net Present Value (NPV) 
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.

4.6.2      Internal Rate of Return (IRR) 
Tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak investasi yang digunakan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak. Begitupun sebaliknya. 
4.6.3      Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio) 
B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). 

  • Jika nilai B/C sama dengan 1, maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. 
  • Bila nilai B/C < 1 maka B < C yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan. Begitupun sebaliknya.
Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
4.6.4      Payback Period 
Adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik [15].

4.7  Pencatatan Keuangan Sederhana 
Pencatatan keuangan atau pembukuan alias laporan sangat vital bagi kelangsungan bisnis, karena dengan adanya pembukuan tersebut akan memudahkan masyarakat untuk mengatur arus keuangan yang masuk dan keluar agar dapat diketahui secara rinci keuntungan dan kerugian yang didapatkan. Setidaknya taraf yang sederhana seperti cashflow, profit and loss, serta neraca sederhana [13].








REFERENSI
[2]       https://legalo.id/2019/09/27/pendirian-badan-usaha/ diakses tanggal 7 Nopember 2019
[5]       https://jojonomic.com/blog/tugas-direktur/ diakses tanggal 9 Nopember 2019
[6]       https://jurnalmanajemen.com/tugas-manajer/ diakses tanggal 9 Nopember 2019
[9]      https://jurnalmanajemen.com/aspek-pemasaran/ diakses tanggal 9 Nopember 2019
[10]   https://jurnalmanajemen.com/strategi-promosi/ diakses tanggal 12 Nopember 2019
[12]     https://cerdasakuntansi.com/estimasi-biaya/ diakses tanggal 12 Nopember 2019
[15]  https://www.cekkembali.com/kriteria-investasi/2/ diakses tanggal 12 Nopember 2019
[16] https://zahiraccounting.com/id/blog/pengertian-cash-flow/ diakses tanggal 12 Nopember 2019




No comments:

Post a Comment