Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Salam sejahtera bagi kita semua
Kali ini ibnu akan memberikan beberapa bahasan mengenai desain pemodelan grafis. apa itu desain dan pemodelan grafis? apa saja prinsip dan unsur desain grafis? Mari kita simak bahasan berikut ini.
Kali ini ibnu akan memberikan beberapa bahasan mengenai desain pemodelan grafis. apa itu desain dan pemodelan grafis? apa saja prinsip dan unsur desain grafis? Mari kita simak bahasan berikut ini.
1. Pengertian Desain Pemodelan Grafis
Desain pemodelan grafis terdiri dari 3 kata yang masing-masing kata tersebut memiliki arti tersendiri. Desain yang berarti kegiatan kreatif yang menghasilkan sebuah rancangan atau hasil jadi
yang inovatif sesuai dengan keilmuan,
memiliki prinsip dan unsur yang sama. Pemodelan yang berarti rencana atau representasi yang menjelaskan suatu objek,
sistem, atau konsep, berupa penyederhanaan atau
idealisasi. Grafis yang berarti cara membentuk bentuk huruf, tanda serta gambar menggunakan proses pencetakan. Dari ketiga makna tersebut dapat disimpulkan bahwa desain pemodelan grafis merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang membuat dan menciptakan obyek baru berupa seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya yang direkayasa perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal untuk pembuatan, penyimpanan, dan manipulasi model dan citra.
2. Prinsip dan Unsur Desain Grafis
Prinsip
utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga karya tersebut
komunikatif, sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar dan tidak
mengalahkan unsur utama. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Kesederhanaan
Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.
2. Keseimbangan
Keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
3. Kesatuan
Kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi.
4. Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk
menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain
yang dimaksud. Penekanan
juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada
warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
5. Irama (Repetisi)
Pengulangan
unsur-unsur pendukung karya seni. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan
atau jarak antar obyek.
6. Proporsi
Proporsi termasuk prinsip dasar
tata rupa untuk memperoleh keserasian dalam sebuah
karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat.
Selain prinsip ada pula unsur yang harus ditampilkan agar menghasilkan desain yang menarik mata. Diantaranya yaitu:
1. Garis
Unsur desain
yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga
bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight).
2. Bentuk
Segala hal yang
memiliki diameter tinggi dan lebar.
3. Tekstur
Tampilan
permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau
diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari
suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat
dinding, cat kanvas, dan lain sebagainya.
4. Ruang
Jarak antara
suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur
untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis.
5. Ukuran
Unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek.
6. Warna
Unsur penting
dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas,
menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas.
3. Desain Pemodelan Grafis dari Segi Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi
manusia dan komputer merupakan suatu ilmu disiplin yang
mempelajari suatu hubungan antara seorang manusia dengan seperangkat
komputer yang meliputi dari sebuah perancangan, evaluasi, dan
implementasi antarmuka pengguna komputer agar lebih mudah untuk
digunakan oleh user.
Tujuan
utamanya untuk mempermudah user dalam mengoperasikan sebuah komputer dan
mendapatkan berbagai macam umpan balik yang diperlukan selama user
bekerja pada sebuah sistem komputer. Para pendesain antarmuka manusia
dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat
bersifat user friendly. User butuh interaksi manusia komputer yang lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, serta dapat
membuat waktu pengerjaannya tidak membutuhkan banyak
biaya dalam membuat suatu pekerjaan.
Desain
pemodelan grafis adalah ilmu yang sangat penting dalam hubungan
interaksi, karena dengan menggunakan visual, interaksi manusia dengan
komputer dapat berjalan lancar. Bagi orang yang awam lebih mudah
mengerti dibandingkan dengan menggunakan text command yang harus dihafal
untuk berinteraksi dengan komputer.
4. Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual
1. Tata Letak Perwajahan (Layout)
Pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
2. Tipografi
Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan:
“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses type setting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses type setting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
3. Ilustrasi
Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:
“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata."
4. Simbolisme
Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya.
5. Warna
Elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda. Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal.
6. Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Istanto (2001:61) mengatakan bahwa konsep dari animasi menggambarkan gerak sehingga dapat mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:
6.1. Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
6.2. Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
Pemilihan jenis animasi yang digunakan bergantung pada kebutuhannya sehingga desaian yang dihasilkan dapat lebih efektif dan efisien.
7. Suara
Elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. Dalam multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan suara pendukung. Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol.
Sumber:
https://ezadityo.wordpress.com/2016/10/23/pengertian-desain-dan-pemodelan-grafik/
http://www.academia.edu/11097842/DESAIN_PEMODELAN_GRAFIS
http://anantabasri.blogspot.com/2016/09/tentang-desain-pemodelan-grafik.html
http://tipskompunet.blogspot.com/2015/11/desain-pemodelan-grafis-dari-segi.html
http://daily-tekno.blogspot.com/2016/10/desain-grafis-dari-segi-interaksi.html
http://sayamanusia-kukubima.blogspot.co.id/2013/11/desain-pemodelan-grafik.html
http://bagusbayubaskara.blogspot.co.id/2012/10/desain-grafis-dari-segi-interaksi.html
No comments:
Post a Comment